Wisata Hutan Mangrov Kota Langsa

Hutan mangrove Langsa merupakan salah satu tempat hits di kalangan kawula muda Aceh.

Tempat yang berjarak sekitar 10 Km dari Kuala Langsa ini merupakan pelengkap di kawasan wisata tersebut.

Lokasinya terhubung dengan wisata bahari, dermaga pelabuhan, wisata bakau island di pesisir timur pelabuhan serta wisata kuliner yang ada di antara rindangnya mangrove.

Selain keindahan dan keteduhan yang ditawarkan, di hutan mangrove ini juga terdapat polulasi satwa yaitu kera yang menjadi penghuninya.

Tak perlu khawatir, karena hewan-hewan lucu ini sudah akrab dengan manusia, sehingga keberadaannya menjadi hiburan tersendiri.

Namun, guna memeberi rasa aman dan nyaman bagi pengunjung, pada lintasan jalur setapak terdapat menara pengawas setinggi 10 meter.

Sehingga aktivitas kamu pun bisa termonitor oleh petugas.

Semua yang disuguhkan hutan mangrove ini pun mengundang pelancong untuk menyambangi tempat ini.

Sebanyak 32 turis asal negara Singapura mengunjungi kawasan wisata hutan mangrove Kuala Langsa dan Pulau Pusong, Gampong Teulaga Tujoh.

Kedatangan para turis negara tetangga selama lima hari itu, didampingi oleh Yayasan Geutanyo dan Pemerintah Kota (Pemko) Langsa.

Humas Yayasan Geutanyoe di Langsa, Nasruddin, kepada Serambinews.com, mengatakan, selama berada di Kota Langsa ,32 turis ini sebelumnya telah mengunjungi Pulau Pusong.

Di tempat itu para wisatawan mancanegara (wisman) yang kebanyakan mahasiswa melakukan kegiatan sosial.

Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah mendampingi Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Ir Herudojo Tjiptono MP dan Senator asal Aceh, Rafly mengunjungi kawasan ekosistem mangrove di lokasi ekowisata mangrove Kuala Langsa, Minggu (3/5). SERAMBI/YUSMADI YUSUF

Di antaranya pemberian bantuan paket kesehatan bagi anak-anak Pusong, juga menyumbangkan buku-buku ke pustaka SD dan SMP, serta laptop bagi gampong.

“Hari ini mereka datang melihat langsung panorama pemandangan kawasan wisata hutan mangrove di Kuala Langsa, dan sore ini juga akan menuju‎ Hutan Kota," ujarnya.

Selain datang melihat wisata di Langsa, tujuan turis ini datang ke Langsa juga ingin melihat seni dan adat budaya kearifan lokal, serta kultur masyarakat Aceh.

Aktivis lingkungan dari Aceh Wetland Foundation sedang mendokumentasikan kerusakan mangrove di Pulau Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Kawasan hutan mangrove di pulau itu kian menipis akibat dari proses abrasi yang terus terjadi.

Ya, Hutan Mangrove yang dikembangkan sebagai ekowisata ini merupakan destinasi hits dan dikenal populer di kalangan pelancong lokal.

Tak heran, panorama yang disuguhkan layak untuk dipamerkan di sosial media.

Bagaimana, yakin mau di rumah saja?

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Hutan Mangrove Langsa, Wisata Hits Ini Mulai Dilirik Wisatawan Asing, http://aceh.tribunnews.com/2016/12/02/hutan-mangrove-langsa-wisata-hits-ini-mulai-dilirik-wisatawan-asing.
Penulis: Nurul Hayati
Editor: Yusmadi